Mengenai Ilmu dan Apa yang Dipahami Tentangnya

Ilmu pada hakikatnya merupakan pemberian dari Allah swt. Kita hanya mempersiapkan diri agar dapat menyerap ilmu tersebut. Artinya kita bukanlah yang "mendapatkannya", melainkan yang "menerimanya". Segala usaha yang kita lakukan seperti: membaca buku, mendengarkan kajian ilmu, dan bertafakur, hanyalah proses mempersiapkan diri agar kita dapat menerima ilmu tersebut. Tentu kata "dapat" tidaklah bermakna pasti. Sehingga orang yang sama-sama mendengarkan pembelajaran dari seorang guru sangat mungkin mendapatkan pembelajaran yang berbeda, atau bahkan ada sebagian murid lain yang tidak mendapatkan pelajaran apa-apa.

Ilmu dapat dimaknai sebagai nur atau cahaya sebagaimana ucapan Imam Waqi, gurunya Imam Syafe'i: 
"Ilmu adalah nur. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan pada para pelaku maksiat."
Sering kali orang terhalang dari ilmu atau kebenaran disebabkan oleh maksiat yang ia lakukan. Makanya menjadi penting bagi setiap muslim yang berharap dapat "menerima" ilmu untuk melakukan penjagaan diri dari maksiat.

Proses mempersiapakan diri untuk mendapatkan ilmu itu bisa beragam. Selain dari yang telah disebutkan di atas ada juga dengan jalan membersihkan hati. Maka tidak heran jika ada sebagian orang yang mendapatkan ilmu, sedangkan mereka tidak mempelajari kitab, atau mendengarkan pelajaran dari guru. Orang biasa menyebutnya dengan ilmu laduni. Padahal jika kita kaitkan dengan hakikat ilmu seperti yang diutarakan di atas, maka tentu tidaklah aneh. Kita bisa memahaminya sebab ia mendapatkan ilmu melalui cara yang berbeda, yakni dengan jalan membersihkan hati.

Pelajaran yang dapat diambil dari uraian di atas adalah:
  1. Ilmu merupakan pemberian dari Allah swt.
  2. Berkaitan dengan hukum kausalitas, maka manusia dituntut melakukan usaha-usaha untuk mendapatkan ilmu tersebut. Lebih tepatnya disebut dengan usaha mempersiapkan diri.
  3. Hal yang sangat penting untuk dilakukan seorang muslim, selain dari mendengarkan pembelajaran guru, membaca buku/kitab, bertafakur, adalah membersihkan dan membentengi diri dari maksiat kepada Allah ta'ala.

Comments

Popular posts from this blog

Antara Kehendak Allah dan Usaha Seorang Hamba

Berjalan dan terjatuh lebih utama. . .