Ilmu pada hakikatnya merupakan pemberian dari Allah swt. Kita hanya mempersiapkan diri agar dapat menyerap ilmu tersebut. Artinya kita bukanlah yang "mendapatkannya", melainkan yang "menerimanya". Segala usaha yang kita lakukan seperti: membaca buku, mendengarkan kajian ilmu, dan bertafakur, hanyalah proses mempersiapkan diri agar kita dapat menerima ilmu tersebut. Tentu kata "dapat" tidaklah bermakna pasti. Sehingga orang yang sama-sama mendengarkan pembelajaran dari seorang guru sangat mungkin mendapatkan pembelajaran yang berbeda, atau bahkan ada sebagian murid lain yang tidak mendapatkan pelajaran apa-apa. Ilmu dapat dimaknai sebagai nur atau cahaya sebagaimana ucapan I mam Waqi, gurunya Imam Syafe'i: "Ilmu adalah nur. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan pada para pelaku maksiat." Sering kali orang terhalang dari ilmu atau kebenaran disebabkan oleh maksiat yang ia lakukan. Makanya menjadi penting bagi setiap muslim yang berh...